Biografi, Silsilah
Dan Keturunan Nabi Muhammad SAW
Bismillahirrahmanirrahim........
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Kedu kalinya sholawat dan salam slalu kami
panjatkan untuk baginda Muhammad SAW, yang mana atas perjuangan beliau, langit,
bumi dan seisi dunia pun tak kan sanggup membayar sgala perjuangan dan
pengorbana beliau, maka dari itu sangat aneh jika ada orang yang mengaku muslim
tapi tidak tau sejarah nabi yang membawa agama tersebut, maka dari itu kali ini
saya akan mencoba membabarkan sejarah silsilah keluarga Rasullullah SAW, dialah
sang mentari, dialah sang rembulan dan dialah cahaya terang yang datang di
tengah-tengah kegelapan
Nama
: Muhammad
Lahir : Makkah, Jazirah arab Sekitar 570/571 Masehi
Meninggal : Madinah, Jazirah arab 8 Juni, 632 (umur 63)
Nama Lain : Ahmad, Al-Amin, As-Saadiq, Rasul Allah dan Abu al-Qasim
Lahir : Makkah, Jazirah arab Sekitar 570/571 Masehi
Meninggal : Madinah, Jazirah arab 8 Juni, 632 (umur 63)
Nama Lain : Ahmad, Al-Amin, As-Saadiq, Rasul Allah dan Abu al-Qasim
Muhammad
bin Abdullah adalah nabi terakhir atau nabi akhir zaman, nabi dan rasul penutup
dan tiada lagi nabi setelahnya,Menurut biografi Nabi Muhammad di lahirkan
sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di
Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab
Saudi saat ini).
Michael
H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh
sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang
yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun
kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang
awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen
kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan
kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu
merupakan kekuatan militer terdepan di dunia di dalam pertempuran.
Etimologi
"Muhammad"
secara bahasa berasal dari akar kata semitik 'Kha-mim-dal' yang dalam bahasa
Arab berarti "dia yang terpuji". Selain itu di dalam salah satu ayat
Al- Qur'an Muhammad dipanggil dengan nama "Ahmad" yang dalam bahasa
Arab juga berarti "terpuji".
Sebelum
masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua julukan dari suku Quraisy (suku
terbesar di mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amin yang artinya
"orang yang dapat dipercaya" dan As- Saadiq yang artinya "yang
benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar
Rasul Allāh (ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ), kemudian
menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (ﻢﻠﺳ
ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan
keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau
"SAW") setelah namanya.
Muhammad
juga mendapatkan julukan Abu al- Qasim yang berarti "bapak Qasim",
karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia
meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Genealogi
Silsilah
Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay
bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an- Nadr (Qais) bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma`ad bin
Adnan. Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail binIBRAHIM, yaitu keturunan Sam bin Nuh. Muhammad lahir di hari Senin, 12
Rabi’ul Awal tahun 571 Masehi (lebih dikenal sebagai Tahun Gajah).
Lebih
lengkap silsilahnya dari Muhammad hingga Adam adalah,
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam.
Nasab
ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu
riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan
setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra
Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah
Di
dalam raudhah ada tujuh tiang yang paling bersejarah.
TIANG
HARUM (Mukhallaqah), Tiang Mukhallaqah menempel di mihrab Nabi Di tiang ini
Nabi SAW melaksanakan shalat- shalat wajib. Tiang ini diberi nama harum karena
selalu diberi pengharum oleh Aisyah, istri Nabi.
TIANG
AISYAH, Tiang ini juga sering diberi wewangian, karena itu juga disebut tiang
Mukhallaqah. Disebut tiang Aisyah karena dari pintu ini Nabi masuk ke mesjid
setelah keluar dari rumah Aisyah, dan di tiang Mukhallaqah dan tiang Aisyah
saat kini orang- orang berebutan shalat.
TIANG
ABU LUBABAH, Tiang ini disebut pula tiang taubat, di masa hidupnya, Abu Lubabah
pernah berkhianat kepada Nabi. Kemudian ia menyadari perbuatannya dan bertobat,
dia mengikatkan diri pada tiang itu sampai turun wahyu ampunan dari Allah
untuknya. Allah SWT menerima taubat Abu Lubabah dengan turunnya surat al- Anfal
ayat 27. Abu Lubabah mengikatkan dirinya di tiang itu selama 9 hari. Abu
Lubabah tidak mau melepaskan ikatannya sendiri, akhirnya Nabi SAW sendiri yang
melepaskan ikatan talinya sesuai dengan harapan dan permintaan Abu Lubabah.
TIANG
SARIR (tempat tidur), Di tempat itu diletakkan alas/tikar tidur yang digunakan
Nabi SAW saat i’tikaf di Mesjid. Tiang Mahras (penjaga), Tempat para sahabat
menjaga Rasulullah.
TIANG
WUFUD (utusan/ tamu), Tempat Nabi SAW menerima tamu-tamu istimewanya. Tiang
Murabba’ al-Kubur, Terletak di pojok segi empat barat laut (kamar Aisyah).
Tempat berdirinya Malaikat Jibril jika menjumpai Nabi Muhammad menyampaikan
wahyu atau isyarat lain, saat kini di dalamnya terdapat makam Rasululloh SAW
serta sahabatnya Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khotob. Di atasnya terdapat kubah
kecil berwarna hijau.
NAMA
ISTRI-ISTRI RASULULLAH
Khodijah
binti Khuwailid RA, Dinikahi oleh
Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.
Dari pernikahnnya dengan Khodijah Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-
laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau meninggal.
Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu
Kultsum dan Fatimah. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama
Khodijah masih hidup.
Saudah
binti Zam’ah RA, Dinikahi oleh Rasulullah
SAW pada bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian beberapa hari setelah
wafatnya Khodijah. Ia adalah seorang janda yang berusia lanjut yang ditinggal
mati oleh suaminya yang bernama As-Sakron bin Amr.
Aisyah
binti Abu Bakar RA, Dinikahi oleh Rasulullah
SAW pada bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian yaitu setahun setelah
beliau menikahi Saudah atau dua tahun lima bulan sebelum Hijrah. Ia dinikahi
ketika berusia 6 tahun, dan mulai tinggal serumah dengan Rasululloh SAW di
bulan Syawwal 6 bulan setelah hijrah pada saat usia beliau 9 tahun. Ia adalah
seorang gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain
Aisyah. Selain itu Aisyah ra adalah sosok wanita yang cerdas dan memiliki ilmu
yang sangat tinggi dimana begitu banyak ajaran Islam terutama masalah rumah
tangga dan urusan wanita yang sumbernya berasal dari sosok ibunda muslimin ini.
Hafsah
binti Umar bin Al- Khotob RA,
Setelah ditinggal mati oleh suaminya Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, kemudian
dinikahi oleh Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah. Beliau menikahinya
untuk menghormati bapaknya Umar bin Al-Khotob.
Zainab
binti Khuzaimah RA, Berasal dari Bani
Hilal bin Amir bin Sho’sho’ah dan dikenal sebagai Ummul Masakin (ibunya orang
miskin) karena ia sangat menyayangi mereka. Sebelumnya ia bersuamikan Abdulloh
bin Jahsy akan tetapi suaminya syahid di Uhud, kemudian Rasulullah SAW
menikahinya pada tahun keempat Hijriyyah. Ia meninggal dua atau tiga bulan
setelah pernikahannya dengan Rasulullah SAW .
Ummu
Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA, Sebelumnya menikah dengan Abu salamah, akan tetapi suaminya
tersebut meninggal di bulan Jumada Akhir tahun 4 Hijriyah dengan meningalkan
dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW pada
bulan Syawwal di tahun yang sama, alasan beliau menikahinya adalah untuk
menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim tersebut.
Zainab
binti Jahsyi bin Royab RA, Berasal dari Bani
Asad bin Khuzaimah dan merupakan puteri bibi Rasulullah SAW. Sebelumnya ia
menikah dengan Zaid bin Haritsah kemudian diceraikan oleh suaminya tersebut. Ia
dinikahi oleh Rasulullah SAW di bulan Dzul Qo’dah tahun kelima dari Hijrah.
Pernikahan tersebut adalah atas perintah Alloh SWT untuk menghapus kebiasaan
kaum Jahiliyah yang menjadikan anak angkat sebagai anak kandung dan juga
menghapus segala konskuensi pengangkatan anak tersebut (bekas istri anak angkat
boleh dinikahi oleh ayah angkatnya/ kedudukanya bukan Muhrim dalam ajaran
Islam)
Juwairiyah
binti Al- Harits RA, Adalah pemimpin Bani
Mustholiq dari Khuza’ah. Ia merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki
oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW dan
dinikahi oleh beliau pada bulan Sya’ban tahun ke 6 Hijrah. Alasan beliau
menikahinya adalah untuk menghormatinya dan membebaskannya dari tawanan perang.
Ummu
Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA, Sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsy dan hijrah
bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashrani dan
meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya (islam).
Ketika Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk menyampaikan
surat kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi mengkhitbah
Ummu Habibah melalui raja tersebut dan dinikahinya serta dipulangkan kembali ke
Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.
Shofiyyah
binti Huyay bin Akhtob RA, Berasal dari Bani
Israel, ia merupakan tawan perang Khoibar lalu Rasulullah SAW memilihnya dan
dimeredekakan serta dinikahinya setelah menaklukan Khoibar tahun 7 Hijriyyah.
Pernikahan tersebut bertujuan untuk menjaga kedudukan Shofiyyah binti Huyay
sebagai anak dari pemuka kabilah.
Maimunah
binti Al- Harits RA , Saudarinya
Ummu Al- Fadhl Lubabah binti Al- Harits. Ia adalah seorang janda yang sudah
berusia lanjut, dinikahi di bulan Dzul Qa?dah tahun 7 Hijrah pada saat
melaksanakan Umroh Qadho.
Mariah
AL-Qibtiyya , Awalnya adalah
seorang budak yang dihadiahkan oleh Raja kaum Qibty dari Mesir kepada
Rasululloh SAW, Dalam perinikahannya dengan Rasululloh SAW dia sempat
melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal
pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah dengan Mariah Al Qibtiyya,
Rasululloh SAW meninggal dunia. Mariah Al-Qibtiyya akhirnya meninggal 5 tahun
kemudian, tahun 16 A.H.
PUTERA:
- 1.
Abdullah bin Muhammad Putra beliau dari Khadijah, meninggal ketika masih
kecil.
2. Qasim bin Muhammad Putra beliau dari Khadijah yang meninggal ketika masih kecil.
3. Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H) Putra Nabi dari Mariah Qibtiah. Dia hanya hidup selama 18 bulan. Nabi menyaksikan ketika dia menghembuskan nafas yang terakhir sambil meneteskan air mata, beliau berkata “mata boleh meneteskan air, hati boleh bersedih, tapi kita tidak boleh mengucapkan kalimat yang tidak diridai Allah”.
PUTERI:
1. Fatimah binti Muhammad / Fatimah Az- Zahro (wafat 11 H) Putri bungsu Rasulullah SAW dari Khadijah yang paling disayangi oleh Rasulullah SAW. Dia tergolong wanita Quraisy yang genius dan pintar bicara. Dia menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Dari perkawinan ini lahirlah Hasan, Husain, Ummi Kultsum dan Zainab. Dia meninggal 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Dan dari Fatimah Az-Zahro ini lahirlah dzuriyah (keturunan) Rasul sampai sekarang, yang di masyarakat lazim dijuluki Sayid, Habib ataupun Syarief.
2. Ruqaiah binti Muhammad (wafat 2 H) Putri Rasulullah SAW. dari Khadijah yang dipersunting oleh Utbah bin Abu Lahab sewaktu Jahiliah. Setelah munculnya Islam dan turunnya ayat yang berarti “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia akan binasa” (S. Al-Masad/ Al-Lahab ayat 1) dia langsung dicerai oleh suaminya atas perintah Abu Lahab. Dia memeluk Islam bersama ibunya. Kemudian dia dinikahi oleh Usman bin Affan dan ikut bersama suaminya hijrah ke Abessina (habasyah ), kemudian mereka kembali dan menetap di Madinah seterusnya meninggal di kota itu pula.
3. Ummi Kultsum binti Muhammad (wafat 9 H/639 M) Putri Rasulullah dari Khadijah yang dipersunting oleh Utaibah bin Abu Lahab pada masa Jahiliah. Setelah turunnya ayat yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” (QS. Al-Masad / Al-Lahab ayat 1) ia dicerai oleh Utaibah atas perintah Abu Lahab. Sepeninggal kakaknya, Ruqaiyah ( istri pertama Usman bin Affan ), Ummi Kultsum dinikahi oleh Usman bin Affan. Dia ikut berhijrah ke Madinah.
4. Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.) Putri sulung Rasulullah dengan Khodijah, Dia dipersunting oleh Abul Ash bin Rabi’ memeluk agama Islam dan ikut hijrah ke Madinah, sementara suaminya bertahan dalam agamanya di Mekah sampai dia tertawan dalam perang Badar. Di saat itu, Rasulullah meminta kepadanya untuk menceraikan Zainab, lalu diceraikannya. Setelah Abdul Ash bin Rabi’ masuk Islam, Rasulullah SAW. mengawinkan mereka kembali.
1. Fatimah binti Muhammad / Fatimah Az- Zahro (wafat 11 H) Putri bungsu Rasulullah SAW dari Khadijah yang paling disayangi oleh Rasulullah SAW. Dia tergolong wanita Quraisy yang genius dan pintar bicara. Dia menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Dari perkawinan ini lahirlah Hasan, Husain, Ummi Kultsum dan Zainab. Dia meninggal 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Dan dari Fatimah Az-Zahro ini lahirlah dzuriyah (keturunan) Rasul sampai sekarang, yang di masyarakat lazim dijuluki Sayid, Habib ataupun Syarief.
2. Ruqaiah binti Muhammad (wafat 2 H) Putri Rasulullah SAW. dari Khadijah yang dipersunting oleh Utbah bin Abu Lahab sewaktu Jahiliah. Setelah munculnya Islam dan turunnya ayat yang berarti “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia akan binasa” (S. Al-Masad/ Al-Lahab ayat 1) dia langsung dicerai oleh suaminya atas perintah Abu Lahab. Dia memeluk Islam bersama ibunya. Kemudian dia dinikahi oleh Usman bin Affan dan ikut bersama suaminya hijrah ke Abessina (habasyah ), kemudian mereka kembali dan menetap di Madinah seterusnya meninggal di kota itu pula.
3. Ummi Kultsum binti Muhammad (wafat 9 H/639 M) Putri Rasulullah dari Khadijah yang dipersunting oleh Utaibah bin Abu Lahab pada masa Jahiliah. Setelah turunnya ayat yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” (QS. Al-Masad / Al-Lahab ayat 1) ia dicerai oleh Utaibah atas perintah Abu Lahab. Sepeninggal kakaknya, Ruqaiyah ( istri pertama Usman bin Affan ), Ummi Kultsum dinikahi oleh Usman bin Affan. Dia ikut berhijrah ke Madinah.
4. Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.) Putri sulung Rasulullah dengan Khodijah, Dia dipersunting oleh Abul Ash bin Rabi’ memeluk agama Islam dan ikut hijrah ke Madinah, sementara suaminya bertahan dalam agamanya di Mekah sampai dia tertawan dalam perang Badar. Di saat itu, Rasulullah meminta kepadanya untuk menceraikan Zainab, lalu diceraikannya. Setelah Abdul Ash bin Rabi’ masuk Islam, Rasulullah SAW. mengawinkan mereka kembali.
Referensi
: Wikipedia dan dari berbagai sumber
Di
Lihat dari sejarah diatas bahwa nabi menikahi wanita bukan semata-mata karna
nafsu atau syahwat belaka tapi lebih dari itu rasullullah menikahi
wanita-wanita tersebut karena belas kasih dan kehormatan bukan seperti
raja-raja yang mengawini puluhan bahkan ratusan wanita cantik yang di jadikan
selir untuk melampiaskan nafsu semata terbukti dari skian istri-istri nabi
hanya satu yang masih gadis(perawan) bahkan ada yang mantan budak dan janda
yang sudah tua, sungguh betapa mulianya sifat beliau padahal beliau adalah
orang yang paling mulia di dunia ini yang mudah saja jika mencari ratusan
perempuan-perempuan cantik untuk di jadikan istri.
Allahu a'lam.
Allahu a'lam.
Posting Komentar